Tandingi Simposium 65, Simposium Antikomunisme Digelar Hari Ini
Dalam simposium antikomunisne di Jakarta, Rabu (01/06/2016), Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan sikap perangnya terhadap paham komunisme yang dapat merusak asas Pancasila dan ideologi nasional yang telah menjadi pedoman kehidupan masyarakat.
Seperti yang dilaporkan kantor berita Antara, MUI pun menegaskan kesiapannya untuk ikut serta dalam upaya melawan kebangkitan paham komunisme atau Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut.
"PKI sudah tiga kali berontak, maka jika ada usulan untuk meminta maaf pada PKI maka jawabannya hanya satu, Jihad melawan mereka," tutur anggota Dewan Pertimbangan MUI Kholil Ridwan.
Menurut Kholil, fenomena yang terjadi belakangan ini merupakan bentuk pembenturan makna Pancasila dengan ajaran agama Islam, padahal pembentukan Pancasila telah sesuai dengan asas Islam.
"Pancasila adalah Islam lokal yang ada di Indonesia, sehingga ini sangat disayangkan jika ada yang berpendapat Pancasila menyalahi Islam. Ini seperti ada perang ideologi," ujarnya memaparkan.
Simposium nasional antikomunisme bertajuk "Mengamankan Pancasila Dari Ancaman Kebangkitan PKI dan Ideologi Lain" tersebut diselenggarakan oleh organisasi masyarakat yang tergabung dalam gerakan bela negara.
Simposium tersebut berlangsung di gedung Balai Kartini Jakarta pada Rabu pagi, yang ditujukan untuk menandingi simposium 65 yang telah dilaksanakan beberapa waktu lalu di Hotel Arya Duta, yang mana dinilai memfasilitasi munculnya kembali paham komunisme di Indonesia.
Ormas yang terlibat dalam agenda tersebut antara lain FKPPI, Pemuda Pancasila, GP Ansor, HMPI, HMI, Muhammadiyah, Majelis Ulama Indonesia, GPII, Pemuda Panca Marga, dan lain sebagainya.
Komentar
Posting Komentar