Usung PMII Berintegritas: Karebet Gelorakan Kaderisasi Berbasis Teknologi
TJARITJARI.COM, Bandung - Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) akan menggelar Kongres ke XIX-nya di Palu, Sulawesi Tengah pada 15 Mei 2017 mendatang, di mana salah satu agenda utamanya adalah memilih ketua umum baru.
Masing-masing calon ketua pun mulai mengkapanyekan visi dan misi mereka melalui berbagai media sosial, salah satunya adalah Iden Robert Ulum yang kerap disapa Karebet.
Mengusung "PMII Berintegritas", Karebet memiliki gagasan yang lebih daripada sekadar pemilihan ketua umum. Menurutnya, momentum kongres menjadi titik baru pembangunan organisasi pasca-suksesi ke arah yang lebih baik.
Inden Robert Ulum (Karebet) /Foto: ist |
"Banyak makna tentang integritas. Gus Dur pernah menyatakan, 'Kalau ingin melakukan perubahan jangan tunduk terhadap kenyataan, asalkan kau yakin di jalan yang benar maka lanjutkan'. Itulah salah satu bentuk integritas yang ingin Saya tawarkan dalam pengembangan kader-kader PMII ke depan," tegas Karebet.
Dalam merencanakan pengelolaan dan pengembangan organisasi ke depan, Karebet menyatakan bahwa dirinya senantiasa memegang teguh prinsip Al-muhafadhoh ala al-qodim as-sholeh wal akhdu bíl jadídíl al-ashlah atau tetap memegang teguh tradisi yang baik dan tidak anti akan adanya perubahan.
Menurut Karebet, nilai-nilai PMII yang baik harus tetap dipertahankan, termasuk capaian-capaian positif yang telah membawa perbaikan untuk organisasi. Namun demikian, zaman yang terus berubah dengan cepat juga menuntut PMII untuk terus berinovasi.
Perkembangan teknologi, lanjutnya, menciptakan tuntutan bagi sebuah organisasi untuk terus melakukan pembenahan yang sejalan dengan prinsip diciptakannya teknologi, yaitu agar pola aktivitas manusia lebih efektif dan efisien.
“Sedangkan permasalahan utama dalam organisasi PMII adalah sistem administrasi yang belum tertata apik, apalagi terintegrasi. Padahal sudah banyak instansi publik ataupun swasta yang sudah memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja-kerja kelembagaan," katanya.
"E-KTP, Qlue, Jakarta Smart City, dan E-Filing dalam pajak adalah beberapa contoh inovasi dalam reformasi birokrasi berbasis teknologi yang dilakukan guna mempermudah dari segi penyelenggara ataupun pengguna layanan,” ujarnya menjelaskan.
Sebagai salah satu organisasi kepemudaan, tegas Karebet, sudah saatnya PMII merealisasikan pemanfaatan teknologi untuk mempermudah kinerja organisasi. Sudah saatnya PMII melakukan inovasi dalam kaderisasi dan organisasi dengan memanfaatkan keuntungan kader yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.
"Itulah yang mendasari saya untuk membuat program PMII Digital yang merupakan penjabaran dari visi saya, PMII Berintegritas; Terwujudnya PMII yang berkarakter, intelektual, religius, kritis, dan konstruktif, serta terampil dalam penguasaan kepemimpinan sektor-sektor strategis," jelasnya.
Jika dirinya terpilih menjadi Ketum PB PMII ke depan, Karebet berjanji akan segera merealisasikan apa yang sudah menjadi misi besarnya, yaitu meningkatkan pengelolaan manajemen organisasi PMII yang disiplin, kreatif, menghargai prestasi, sistematis, terencana, dan adaptif terhadap tuntutan perubahan jaman.
"Beberapa misi saya juga akan saya lakukan dengan meningkatkan kemampuan basis intelektual kader PMII melalui strategi kaderisasi yang efektif dan efisien, meneguhkan peran PMII sebagai garda depan penjaga Islam Aswaja di ranah kampus, melakukan reformulasi strategi kaderisasi dan gerakan PMII; berbasis teknologi, intelektualitas, dan spiritualitas," terangnya.
Karebet juga menegaskan bahwa dirinya akan, "Memperkuat proses penyiapan kader pemimpin yang akan mengisi kepemimpinan sektor-sektor strategis di berbagai level dan menciptakan sosiopreneur dalam upaya meningkatkan kemandirian kader dan kepedulian terhadap masyarakat". (Ist/pmiijabar)
Komentar
Posting Komentar