ENG | Using 3 Big Guns To Help the Planet

Using 3 Big Guns To Help the Planet
Ilustration/IST

TJARITJARI.COM Los Angeles, CA, April 13, 2017 - A pair of Hollywood TV producers have developed a popular-themed documentary TV series that combines themes of corporate sustainability, scientific innovation and entertaining discovery. Mark Morris and Coll Metcalfe, who have worked on shows like Known Universe for Nat Geo, have teamed up with ocean researcher and explorer Dr. Marcus Eriksen to create the Digital TV series Where Does It Go? to explore the weird world of trash.

The project marks two firsts for Lloyd-Morris Productions; the first venture into a TV series, having produced one-off docs in the past, and the first project aimed at the growing online streaming market.

Where Does It Go? will venture into places few humans have gone, to answer questions like what happens to the millions of turkey heads that come off for Thanksgiving? How do you get rid of a wrecked train? What about all the trash generated during a Yankees game? Host Marcus Eriksen will show how this stuff gets recycled, remade and reincarnated into some surprising things

Metcalfe describes it as "An entertaining adventure for the curious. We'll follow the path of nuclear fuel, demolished buildings, old cars, cadavers, cattle bones, rockets, jewelry, t-shirts, cell phones, shoes, ships…really anything that one of us throws away; and we'll discover the ingenious methods society has created to re-use and transform trash into new products."
Using 3 Big Guns To Help the Planet
Ilustastion/IST

"Our goal is to raise public awareness of the amazing processes that industry has devised to get rid of unwanted things, and to demonstrate the impact of industry recycling and re-invention," notes Morris. "For instance, old carpeting gets recycled into at least six completely new products like flooring, roofing shingles, auto parts and roads. Chicken feathers get turned into fertilizer and animal feed. "

"its a win-win TV project, "according to Eriksen, founder of the 5 Gyres Institute that combats the problem of plastics in the oceans. "Audiences take fascinating journeys of discovery and develop awareness of society's waste streams, and business gets to showcase their solutions in working toward a circular economy."

Funding is underway for the project, targeted from socially responsible companies, with a focus on the Millenials demographic, for distribution over Digital streaming networks later this year. The website is found at www.WhereDoesItGoTV.com. (PR)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bahasa Betawi dalam Bahasa Indonesia

Gambar
oleh Nazarudin Berbicara masalah kata serapan dari bahasa Betawi ke dalam bahasa Indonesia memang agak sulit. Hal ini disebabkan identitas bahasa Betawi itu sendiri yang pada eksistensinya sudah tercampur dengan banyak bahasa, baik bahasa Jawa, Sunda, bahkan bahasa Asing lain, seperti Belanda dan Portugis. Salah satu contohnya adalah kata tanjidor dalam bahasa Betawi yang diambil dari bahasa Portugis, sekarang kata ini juga dipakai dalam bahasa Indonesia. Tidak hanya bahasanya saja yang tercampur, menurut sejarah, suku Betawi sendiri pun merupakan hasil percampuran dari beberapa suku bangsa yang ada di Indonesia. Komposisi penduduk Jakarta sejak abad ke-17 terdiri dari kelompok etnis yang beragam akibat migrasi dari dalam maupun luar Indonesia (Castles,1967). Castles juga menambahkan bahwa keberagaman suku dan ras di Betawi semakin bertambah sejak Gubernur Batavia pada waktu itu memperbolehkan orang-orang Cina, Banda, Melayu, Bugis, Bali, dan beberapa suku lainnya untuk tinggal di dala
Baca selengkapnya

Kunci Gitar Lagu Asik Pas Nongkrong Bareng Sobat

Gambar
CAFFEINE - HIDUPKU KAN DAMAIKAN HATIMU INTRO:  G  Em  G  Em G Berjalan di tepi pantai Em Tertiup angin berhembus          C Sejukkan hati damaikan diri                G Melihat biru G Bersama t'lah dilewati Em Bersama tlah dijalani        C Aku di sini kan bersamamu                    G T'lah ikat janji REFF :                           Em                Bm   Hidupku kan damaikan hatimu                      C                    G   Diriku kan s'lalu menjagamu                     Em                 Bm   Izinkan ku s'lalu bersamamu                          C   Kasihku padamu G T'lah kuberikan semua Em T'lah kurasakan bersama              C Sampai terhenti nafasku ini                          G Hanyalah untukmu REPEAT:  REFF INTRO:  A  F#m  D  E REFF2 :                           F#m              C#m   Hidupku kan damaikan hatimu                      D                    A   Diriku kan s'lalu menjagamu                    F#m               C#m   Izinkan ku s'l
Baca selengkapnya

Air Beriak Tanda Tak Dalam, Kecuali "Salesman"

Gambar
Ilustrasi: onemaulana.blogspot.co.id  Mungkin kita pernah dengar pepatah yang mengatakan "air beriak tanda tak dalam" atau sebaliknya "air tenang menghanyutkan". Saya rasa semuanya pernah mendengar, sebab pepatahan tersebut sudah diajari guru-guru kita yang melanjutkan guru-guru mereka. Yup, turun-temurun kita diajari pepatah itu. Kita semua juga tentunya mengetahui maksud tersirat dari kedua pepatah itu, yang mana nilai rasa dari masing-masing pepatah berkebalikan dengan kenyataan dalam kehidupan nyata. Tapi kenapa bisa seperti itu dan Pernahkah Anda mempertanyakannya? Sebelum menjawab, baiknya kita ulas dahulu pepatah tersebut satu per satu. Menurut wikiquote peribahasa atau pepatah Air Beriak Tanda Tak Dalam memiliki arti tersirat; (1) orang yang banyak bicara biasanya tidak berilmu dan (2) orang yang terlalu banyak berbicara adalah orang yang tidak terlalu paham masalah pembicaraannya. Sementara itu, pribahasa atau pepatah air yang tenang menghanyutkan memiliki
Baca selengkapnya